Mengenal Program Literasi Digital Nasional untuk Kemajuan Indonesia -  #DigitalBisa

 

Ringkasan Eksekutif


Indeks Literasi Digital Indonesia 2022 berada pada level “sedang” dengan skor 3,49.
Pengukuran dengan Kerangka Indeks Literasi Digital tahun 2022 ini menggunakan empat
pilar, yaitu Kecakapan Digital (digital skill), Etika Digital (digital etics), Keamanan Digital (digital
safety), dan Budaya Digital (digital culture).

Indeks ini menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki, usia muda, berpendidikan tinggi, tinggal
di daerah urban cenderung memiliki Indeks Literasi Digital di atas rata-rata nasional. Dari 34
provinsi di Indonesia, DI Yogyakarta memiliki Indeks Literasi Digital tertinggi tahun 2021, skor
3,71 (dari skala 1-5). Sementara itu, Maluku Utara merupakan provinsi dengan skor indeks
terendah, yaitu 3,18.

Penelitian ini turut mengukur perilaku akses internet pada masyarakat. Masyarakat biasa
mengakses internet di mana saja melalui handphone. Jam yang digunakan untuk mengakses
internet adalah jam 7-10 pagi serta 7-9 malam. Penggunaan internet banyak dilakukan untuk
berkomunikasi melalui pesan singkat, menggunakan media sosial, serta mencari informasi.

Masyarakat paling banyak mendapatkan informasi dari media sosial dengan Whatsapp
dan Facebook. Namun, media sosial Facebook juga dianggap yang paling sering ditemui
menyajikan berita bohong atau hoaks.

Pengukuran Indeks Literasi Digital dilakukan melalui survei tatap muka yang dilaksanakan pada
bulan Oktober 2021. Penentuan sampel survei menggunakan multistage random sampling
dengan teknik home visit di area survei. Total responden pada pengukuran Indeks Literasi
Digital tahun ini berjumlah 10.000 orang dengan Margin of Error (MoE) +/- 0,98% pada tingkat
kepercayaan 95%. Responden yang diikutkan dalam penentuan sampel adalah anggota rumah
tangga berusia 13-70 tahun, serta mengakses internet dalam 3 bulan terakhir