Merubah Raster ke Vektor di ArcGIS - Dalam pengolahan data spasial yang menggunakan perangkat komputer pastinya akan menemukan data yang bertipe data raster (basis pixel) dan vektor (basis garis). Mengkonversi data raster ke vektor maupun vektor ke raster merupakan hal yang sering dilakukan dalam pengolahan data.

Hal ini dimaksudkan untuk menyamakan tipe atau format data (jika pengolahan vektor, data yang digunakan harus vektor semua begitupun sebaliknya) sebelum mengolah datanya yang natinya hasil pengolahan tersebut akan digunakan untuk analisis (proses selanjutnya).

Dalam kesempatan kali ini akan membahas tentang mengkonversi data raster ke vektor. Contoh dari konversi data raster ke data vektor adalah jika kita mempunyai data ketinggian atau citra DEM (Digital Elevation Model) yang bertipe raster tetapi kita membutuhkan data vektor ketinggian tersebut untuk selanjutnya di overlay dengan data lereng dan jenis batuan. Dalam hal ini analisis overlay adalah analisis yang menggunakan data bertipe vektor maka data ketinggian yang berupa data raster harus diubah menjadi data vektor terlebih dahulu.
 
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

  • Misal file ketinggian yang bertipe raster memiliki nama “jawa_raster.tif” jika dilihat dari windows explore sebagai berikut :
007_01
  • Buka software ArcGIS (ArcMap)
007_02
  • File ketinggian yang bertipe raster memiliki nama “jawa_raster.tif” jika dilihat dari windows explore setelah di “add data” pada ArcGIS (ArcMap) sebagai berikut :
007_03
  • Buka Arc Toolbox pilih Data Management Tools > Raster > Raster Properties > Calculate Statistics
007_04
  • Pada “Input Raster Dataset” pilih file “jawa_raster.tif” > OK
007_05
  • File ketinggian yang bertipe raster memiliki nama “jawa_raster.tif” jika dilihat dari windows explore setelah di “Calculate Statistics” pada ArcGIS (ArcMap) sebagai berikut :
007_06
  • Tampilan file jawa_raster.tif pada jendela ArcMap
007_07
  • Jika file sudah di “Calculate Statistics” maka sudah bisa di “reclassify”, untuk mengeceknya klik kanan > properties > Symbology > Classified (jika bisa dibuka berarti “Calculate Statistics” berhasil)
007_08

007_09
  • Selanjutnya data raster yang mempunyai nilai kontinyu di buat menjadi data diskrit (di buat klasifikasi) dengan perintah “Reclassify” dengan membuka Arc Toolbox dan pilih Spatial Analyst Tools > Reclass > Reclassify
007_10
  • Selanjutnya data raster yang mempunyai nilai kontinyu di buat menjadi data diskrit (di buat klasifikasi) dengan perintah “Reclassify” dengan membuka Arc Toolbox dan pilih Spatial Analyst Tools > Reclass > Reclassify
007_11
  • Pada
    • Input Raster : “jawa_raster.tif”
    • Reclass field : Value
    • Reclassification : pilih rentang nilai yang diinginkan (contoh pada gambar dibawah); setelah itu nilai klassifikasi di save (misal namanya infotabel)
    • Output raster : untuk menaruh dan menamakan file (misal namanya reklas)
    • OK
007_12

  • Hubungan Satuan Derajat (0) dan Persen (%) dalam Kemiringan LerengHubungan Satuan Derajat (0) dan Persen (%) dalam ...
  • Export MXD to PDF With Python Script, Solusi Untuk Mempermudah Export Data MXD ke PDF dalam Jumlah yang BanyakExport MXD to PDF With Python Script, Solusi Untu ...
007_13
  • Tampilan file setelah di “reclassify”
007_14
Selanjutnya mengkonversi data raster ke vektor dengan cara buka Arc Toolbox dan pilih Conversion Tools > > From Raster > Raster to Polygon

007_15
  • Pada
    • Input Raster : file reklas (yang sudah di reclassify)
    • Field : Value
    • Output : untuk menaruh dan menamakan file (misal namanya ketinggian)
    • OK
007_16
  • Tampilan file bertipe poligon (nama file : ketinggian)

007_17
  • Buka Attribute table (file ketinggian), informasi tabelnya masih berupa gridcode, harus diterjemahkan ke informasi ketinggian (sesuai dengan klasifikasi yang dibuat sebelumnya). Oleh karena itu buka data tabel klasifikasi

007_18
  • Buka file infotabel (informasi klasifikasi) dan buka attribute tabelnya

007_19

007_20
  • Untuk menterjemahkan informasi gridcode pada “file ketinggian” yang di ambil dari tabel “infotabel”. Pada attibute table file ketinggian klik option > Joins and Relates > Join

007_21
  • Inti dari join table adalah menambahkan informasi dari data tabel lain dengan kunci ada “ID yang Unik atau sama”. Dalam kasus ini pada kedua attribute table sama-sama memiliki informasi yang sama yaitu Gridcode walaupun dengan nama field yang berbeda. ; Pada
    • Choose the field in this layer that the join will be based on : pilih Gridcode
    • Choose the table to join to this layer, or load the table from disk : pilih info tabel
    • Choose the field in tables of layers in this list : pilih Rowid
    • OK
007_22
  • Tampilan attribute table setelah di join, terdapat penambahan informasi sesuai dengan ID yang Unik (contoh gridcode 1 menambahkan informasi from: 0 to: 500 dst)
007_23
  • Agar informasi yang sudah ditambahkan masuk kedalam file ketinggian maka harus di “Export Data” yang nantinya menjadi file baru. Klik kanan pada file Ketinggian > Data > Export D007_
007_24
  • Pilih lokasi dan nama penyimpanan file (misal namanya “ketinggian_join.shp”), OK
007_25
  • Tampilan file bertipe poligon
007_26
  • Tampilan Attribute Table file ktinggian_join
007_27


Sumber : http://www.gispedia.com/2016/03/merubah-raster-ke-vektor-di-arcgis.html#ixzz5V5hn8Z5M


Sumber : http://www.gispedia.com/2016/03/merubah-raster-ke-vektor-di-arcgis.html#ixzz5V5h8onfP